SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PAKET INTERNET OPERATOR TELEKOMUNIKASI DENGAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

1
Sebelum masuk ke pembahasan skripsi sebaikanya kita mengenal dulu apa itu Sistem pendukung keputusan atau Decision Support Systems. Sistem pendukung keputusan adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.
Tahapan SPK:
  • Definisi masalah
  • Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan
  • pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
  • menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)
Tujuan dari SPK:
  • Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur
  • Mendukung manajer dalam mengambil keputusan suatu masalah
  • Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan
Dalam pemrosesannya, SPK dapat menggunakan bantuan dari sistem lain seperti Artificial Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dll.

Skripsi tentang SPK ini membahas "Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Paket Internet Operator Telekomunikasi dengan Metode AHP" 
  • Tujuan Sistem pendukung keputusan 

Memberikan kemudahan bagi konsumen yang akan membeli paket internet dari berbagai operator telekomunikasi sesuai keinginan dan kebutuhan. Banyaknya operator yang menawarkan paket internet hal ini akan mempersulit para konsumen dalam menentukan pilihan yang tepat, sesuai dengan kriteria yang diinginkannya. 
  • Metode Sistem pendukung keputusan

Metode yang diganakan dalam skripsi ini yaitu  metode Analytic Hierarchy Process (AHP), metode AHP adalah teknik untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang bertujuan untuk menentukan pilihan terbaik dari beberapa alternatif yang dapat diambil. AHP dikembangkan oleh Thomas L.Saaty pada tahun 1970-an, dan telah mengalami banyak perbaikan dan pengembangan hingga saat ini. Kelebihan AHP adalah dapat memberikan kerangka yang komprehensif dan rasional dalam menstrukturkan permasalahan pengambilan keputusan. Gambaran umum dari proses AHP dapat dilihat pada gambar berikut;

Sistem pendukung keputusan dengan metode "AHP" ini merupakan metode yang tepat untuk mengatasi masalah pemilihan paket internet dengan banyak kriteria yang ditawarkan oleh masing-masing operator. 
Kriteria tersebut meliputi:
1. biaya,
2. kecepatan,
3. paket,
4. kebutuhan,
5. kuota.

Berdasarkan uraian diatas mengenai sistem pendukung keputusan pemilihan paket internet operator telekomunikasi dengan metode AHP, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :



1. Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dapat diterapkan dalam sistem pendukung keputusan pemilihan paket internet operator telekomunikasi dengan menentukan prioritas utama dari beberapa kriteria serta alternatif yang ada untuk mengambil sebuah keputusan.

2. Hasil perhitungan menggunakan AHP untuk menentukan prioritas pilihan sangat bergantung pada pemberian bobot nilai terhapdap kriteria dan sub kriteria yang ada pada tahap penilaian kriteria dan sub kriteria yang akan menghasilkan nilai prioritas.

Anggota Kelompok:

Deni Utama G1A012058
Dicky Pinoza G1A012084
Nano Firmansyah G1A012099

APLIKASI INVENTARISASI METODE SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB (STUDI KASUS: SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS BENGKULU)

0
1. Tujuan Penelitian

Bertujuan untuk membangun sebuah perangkat lunak berbasis web yang mampu memfasilitasi inventarisasi hasil penelitian sistem pendukung keputusan yang ada saat ini sehingga dapat membantu pengelolaan data secara terintegrasi dan dapat diakses kapanpun dan dimanapun, dan menangani pengelolaan data mulai dari kasus sampai dengan solusi. Sehingga pengguna dapat melakukan pengelolaan sistem pendukung keputusan tanpa harus membangun perangkat lunak pendukung keputusan baru. 


2. Metode Perancangan Aplikasi

Metode yang digunakan dalam perancangan sistem adalah:
System Development Life Cycle (SDLC) model Waterfall. 
 Hasil gambar untuk SDLC waterfall
Metode waterfall mempunyai ciri harus mengerjakan fase per fase dengan urut dan harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum masuk ke fase selanjutnya.


3. Analisis dan perancangan sistem

Analisis dan perancangan sistem pada penelitian ini menggunakan model DFD (Data Flow Diagram). Hasil analisis dan perancangan sistem kemudian diimplementasikan melalui bahasa PHP (Hypertext Processor) dan MySQL (My Structured Query Language). 

4. Pembahasan
Sistem ini memiliki kemampuan untuk menangani pengelolaan data mulai dari kasus sampai dengan solusi. Sehingga pengguna dapat melakukan pengelolaan sistem pendukung keputusan tanpa harus membangun perangkat lunak pendukung keputusan baru. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, 

sistem telah dapat menangani pengolahan data menggunakan delapan metode, yaitu: 
  1. Analytic Hierarchy Process (AHP), 
  2. Bayes, 
  3. Fuzzy Model Mamdani, 
  4. Fuzzy Model Tahani, 
  5. Fuzzy Model Tsukamoto, 
  6. Fuzzy Model Yager, 
  7. Simple Additive Weighting (SAW), 
  8. Topsis.
Anggota Kelompok:

Deni Utama G1A012058
Dicky Pinoza G1A012084
Nano Firmansyah G1A012099
Teguh Santoso G1A012016